hey all my friendsss............
gimana nih menurut lo kalo baca catatan ini??
baca aja dulu pemikiran aneee,,, tentang hari pahlawan.
Hari Pahlawan hingga saat ini baru diperingati secara seremonial setiap 10 November, namun belum dimaknai secara utuh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
saya sebagai keturunan seorang pahlawan yaitu kakek saya (A.NAINGGOLAN dan kakek dari bapa saya M.NAINGOLAN )
SAYA SANGAT PRIHATIN ATAS teman-teman saya yang tak peduli dan hanya acuhmelihat apa yang terjadi..... pada negeri ini SEKarang......
peringatan Hari Pahlawan tahun ini masih menyisakan banyak persoalan bangsa yang belum bisa terselesaikan.saat ini hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya, bukan perjuangan dan kepentingan bangsa seperti dicontohkan para pahlawan.
"Hari Pahlawan ini membuktikan pernyataan Soekarno yang mengatakan ‘lebih mudah aku mengusir penjajah, sedangkan kalian lebih susah karena berhadapan dengan bangsamu sendiri’.
Jadi masih adakah etika berpolitik yang bisa kita tunjukkan pada pahlawan saat ini?"Bahkan, dia menyebut jika para pahlawan yang telah berjuang mengorbankan keringat dan darah untuk kemerdekaan Indonesia itu menyaksikan kondisi Indonesia saat ini, maka mereka akan menangis."Sekiranya Soekarno, TB Simatupang, Rasuna Said, Sudirman, Otista dan lainnya mereka masih hidup dan melihat gaya dan karakter pemimpin Republik ini, mereka akan menangis, karena perilaku pemimpin negara ini sama sekali tidak mencerminkan karakter negarawan,"
berharap agar generasi muda tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa para pahlawan. Karena dia menilai pendidikan dasar tentang sejarah itu sangatlah penting untuk membawa bangsa menjadi lebih baik."Saat ini kita punya pola dasar segmentasi pendidikan yang tidak menjadikan sejarah itu sebagai bagian motivasi dan latar belakang pendidikan. Baru sekarang ini ada pendidikan dan kebudayaan.
Dulu kita punya pendidikan sejarah budaya bangsa, tapi saat ini sudah tidak ada. Bagaimana anak muda sekarang bisa tahu pahlawan kita siapa. Siapa itu TB Simatupang, Rasuna Said, Otista dan sebagainya, mereka tidak tahu karena pola dan pandangan tentang sejarah itu tidak ada. Padahal sejarah itu menjadi sebuah catatan yang bercerita tentang perjuangan dan kebenaran dengan melatar belakangi pikiran untuk bisa menyongsong kehidupan yang lebih baik,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar