pengunjung

Jumat, 23 Mei 2014

JOKOWI DIJAGA TUHAN Dari para penjahat politik

Salam Indonesia HEBAT!
Ketika menulis ini saya benar-benar
merinding. Melihat dan merasakan
langsung keajaiban Tuhan bagaimana
caranya melindungi orang-orang baik
dari cengkeraman orang-orang jahat.
Pertama, seusai pilgub DKI Jakarta,
Jokowi diingatkan oleh Taufik Kiemas
agar menjauhi Prabowo karena dia akan
“menggunting dalam lipatan” dan
“menusuk dari belakang”. Ternyata
peringatan tersebut benar-benar
terjadi. Prabowo memanfaatkan
kepopuleran Jokowi-Ahok seusai
memenangkan pilgub secara fenomenal
dengan menebar pencitraan di media
seakan-akan kemenangan Jokowi-Ahok
adalah jasanya.
Untunglah Taufik Kiemas langsung
mengingatkan Jokowi-Ahok. Ditambah
lagi klarifikasi JK yang dengan
gamblang menjelaskan bagaimana dia
meminta Jokowi dan melobi Megawati
Soekarnoputri agar Jokowi dicalonkan
menjadi gubernur DKI Jakarta. Saat itu
bahkan JK berani menjamin di hadapan
Megawati bahwa Jokowi pasti menang.
Dengan adanya klarifikasi dari JK
akhirnya terbuka bahwa Prabowo hanya
mendompleng kepopuleran Jokowi-
Ahok.Karena faktanya JK adalah orang
yang membawa Jokowi dari Solo ke
Jakarta, bukan Prabowo.
Dan kini ketika pilpres berlangsung,
keajaiban Tuhan dalam melindungi Jokowi
dari cengkeraman orang-orang jahat
semakin terlihat nyata. Pertama, ketika
Jokowi dihadapkan untuk memilih 4
cawapres yaitu Puan Maharani,
Abraham Samad, Mahfud MD dan JK,
akhirnya Jokowi memilih JK. Tentu ada
campur tangan Tuhan dalam keputusan
tersebut. Dari pilihan Jokowi tersebut
akhirnya rakyat jadi tahu watak asli
seorang Mahfud MD yang selama ini
tertutupi.
Selama ini, orang tidak pernah percaya
terhadap ocehan Akil Muhtar dan Jazuli
Abdullah tentang permainan Mahfud MD
di pilgub Banten. Kini di pilpres 2014,
melalui keputusan Jokowi yang memilih JK
akhirnya mata masyarakat menjadi
terbuka siapa sesungguhnya Mahfud MD.
Lalu sebelumnya….dalam kisruh PPP,
beberapa elit PPP berani
mendeklarasikan dukungannya kepada
Prabowo sebelum ada rapimnas. Kisruh
pun terjadi. HEBOH. Lalu Jokowi
dihubungi siapa cawapresnya. Tapi
Jokowi memberi jawaban tegas, kalo mau
bergabung tanpa syarat silakan masuk,
tapi kalo punya syarat macam-macam,
maaf saja pintu koalisi sudah ditutup,
kata Jokowi menjawab pertanyaan PPP
tanpa memberi tahu siapa cawapresnya.
Dan jawaban Jokowi yang tegas tanpa
tedeng aling-aling tersebut akhirnya
memutuskan PPP bergabung ke kubu
Prabowo yang dinilai punya tawaran
yang lebih baik buat PPP. Kini, tepat
hari ini 21 Mei 2014 Tuhan menunjukkan
keajaibannya, Ketua Umum PPP,
Suryadharma Ali dinyatakan sebagai
tersangka oleh KPK. Padahal jabatan
Suryadharma Ali di Prabowo-Hatta
adalah Ketua Dewan Pembina Tim
Pemenangan. Kini media bisa membuat
judul “Ketua Dewan Pembina tim
Pemenangan Prabowo-Hatta Ditetapkan
Sebagai Tersangka oleh KPK”.
Bisa dibayangkan, seandainya PPP
bergabung ke Jokowi lalu SDA ditetapkan
sebagai tersangka oleh KPK maka
betapa susah dan repotnya Jokowi. Dan
tentu akan menjatuhkan mental tim
relawannya yang selama ini bekerja
keras dengan ikhlas.
Peristiwa lain yang semakin membuat
saya merinding adalah, Jokowi selalu
dikelilingi oleh orang-orang baik
sementara Prabowo selalu dikelilingi oleh
orang-orang yang bermasalah dan
barisan sakit hati.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengutip
pernyataan Anies Baswedan sebagai
berikut:
“Jokowi orang baik. Tugas kita semua
untuk membantu orang baik agar negeri
ini menjadi baik. Kalo kita membantu
orang yang bermasalah, jangan-jangan
kita akan terciprat dan terseret
masalahnya”
Pernyataan Anis Baswedan sangat
tepat untuk menggambarkan sosok
Jokowi dan Prabowo yang saat ini
sedang bertarung dalam pilpres.
Pertarungan baik dan buruk. Dan
sebagai orang baik, tentu sudah menjadi
kewajiban saya untuk mendukung orang
yang baik.

Tidak ada komentar: